Padang , Sitinjausumbarnews.com--- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui Dinas Pariwisata menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) selama dua hari, Senin-Selasa (20-21/3/2023) di UNP Hotel Padang.
Kegiatan Bimtek itu diikuti sedikitnya 100 pelaku Ekraf yang berasal dari Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Sumbar, Yulitri Susanti.
Ketua Panitia Pelaksana Bimtek, Ricky mengatakan, bahwa Bimtek digelar selama dua hari. Hari pertama dilaksanakan pemberian materi kepada peserta dan hari kedua melakukam peninjauan lapangan ke salah satu usaha Ekraf di Kota Bukittinggi.
"Hari ini 100 pelaku ekraf utusan dari Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota mengikuti Bimtek tentang bagaimana meningkatkan sektor pariwisata khususnya di dua daerah tersebut. Tak hanya itu, peserta juga melakukan studi pembelajaran ke Sarumpun Batuang, Bukik Cangang, Kota Bukittinggi guna melihat dan belajar langsung langkah terkait pengembangan usaha Ekraf baik strategi maupun pemanfaatan Digital Marketing," katanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pariwisata Sumbar, Yulitri Susanti mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Anggota DPRD Sumbar, H. Nurkholis Dt. Bijo Dirajo yang telah ikut bersama-sama dengan Pemprov Sumbar mengembangkan industri kreatif, khususnya sektor pariwisata.
"Dinas Pariwisata Sumbar akan selalu melaksanakan pelatihan dan bimtek seperti ini. Alhamdulillah, melalui pokok-pokok pikiran anggota DPRD Sumbar, bapak Nurkholis kegiatan kita ini dapat terlaksana," ucapnya.
Ia menyebut, saat ini ada tiga permasalahan besar yang dihadapi Pemprov Sumbar dalam mamajukan dunia pariwisata di Ranah Minang. Pertama katanya, para pelaku usaha pariwisata di Sumbar belum ramah terhadap tamu-tamu atau wisatawan yang berkunjung.
"Ramah tamah kita untuk memikat wisatawan masih kurang. Nah, ini harus kita perbaiki dan rubah bersama-sama agar wisatawan betah dan ingin datang lagi ke daerah yang kita cintai ini," ujarnya.
"Kedua terkait kebersihan. Daerah kita ini indah dan alamnya bagus, namun karena tidak bersih tadi wisatawan jadi tidak betah juga. Saat ini pengunjung itu sudah cerdas-cerdas, mereka tidak akan makan atau menginap jika kondisinya tidak bersih. Maka dari itu, kita harus tingkatkan kebersihan," kata Yulitri Susanti menambahkan.
Ketiga katanya, kondisi pariwisata Sumbar yang harus diperbaiki adalah terkait ketertiban, baik itu ketertiban pengelola maupun ketertiban masyarakat sekitar objek wisata.
"Kita harus kelola ini dengan baik. Pungutan liar hingga parkir sembarangan harus kita rubah. Ketertiban merupakan salah satu alasan juga membuat wisatawan betah. Jadi mari kita budayakan tertib dan stop pungutan liar di kawasan objek wisata," ajaknya.
Pada kesempatan itu, Yulitri Susanti juga memuji pesatnya peningkatan pariwisata di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Menurutnya di Sumbar, industri pariwisata di kedua daerah kakak beradik ini semakin berkembang dan menjadi salah satu tujuan wisatawan.
"Saat ini pariwisata di Payakumbuh dan Limapuluh Kota sudah sangat banyak, sudah kekinian dan alamnya juga sangat bagus. Kita berharap setelah mengikuti kegiatan Bimtek ini semakin terbuka wawasan kita untuk memajukan dan mengembangkan pariwisata karena masih banyak potensi pariwisata di dua daerah ini," katanya.
Dikatakannya, pasca Pandemi Covid-19, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat mengangkat perekonomian masyarakat. Ia juga berharap dengan Bimtek tersebut akan terbentuk kelompok-kelompok yang dapat berinovasi dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Sumbar, khususnya pada sektor pariwisata.
"Kepada seluruh peserta, selamat mengikuti Bimtek. Manfaatkan kesempatan ini dan ikuti dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.( npb/btr)