PADANG PARIAMAN – Produk kuliner Pinyaram yang merupakan ciri khas 2 x 11 Kayu Tanam akan dikelola secara berkelompok atau di sentra usahakan menggunakan konsep One Village One Product (OVOP).
Rencana penyentraan ini digagas oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Kabupaten Padang Pariaman. Hal itu disambut baik oleh Camat 2 x 11 Kayu Tanam, Junaidi.
Tahap awal rencana sentralisasi produk Industri Kecil Menengah (IKM) Pinyaram ini, disosialisasikan oleh Kepala DPMPTP kepada Pemerintah Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Pemerintah Nagari se-Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam dan Pelaku Usaha Pinyaram di Gedung Aula Kantor Camat 2 x 11 Kayu Tanam, baru-baru ini.
Kepala DPMPTP Yutiardy Rivai didampingi Kabid Bina Industri Trisna Junaili menyampaikan bahwa, Pinyaram merupakan produk kearifan lokal yang mempunyai keunikan yaitu menggunakan bahan baku lokal (tepung beras) diproduksi melalui proses penggorengan dan telah dikembangkan selama hampir 30 tahun.
“Dahulu dibuat dengan bentuk yang besar seperti ukuran piring, sekarang pinyaram dibentuk dengan ukuran kecil menyesuaikan selera konsumen,” kata Yutiardy, mantan Kepala Dinas Kesehatan itu, Selasa (18/4/2023).
Ia sebut, melalui DPMPTP, Pemkab Padang Pariaman merencanakan membentuk Sentra Industri Olahan Pangan Pinyaram (SI-OPPIN) yang bertujuan:
Pertama. Memberikan dukungan penguatan teknologi untuk memperkuat rantai produksi dan bahan baku.
Kedua. Penguatan kelembagaan, melalui pembentukan organisasi usaha bersama untuk mencapai pertumbuhan bersama,
Ketiga. Mengupayakan dukungan kemitraan berupa penjajakan kerjasama.
“Ketiga tujuan tersebut dilaksanakan berdasarkan sinergisitas antara Pemerintah Pusat (Kementerian Perindustrian), Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar), dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman,” jelas Yutiardy.
Sementara itu, Sekretaris Camat 2 x 11 Kayu Tanam, Henyunis dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada DPMPTP yang telah memberikan perhatian khusus kepada produk olahan pangan Pinyaram sebagai produk unggulan Kayu Tanam yang difasilitasi untuk dijadikan SI-OPPIN.
Pada kesempatan yang sama, pelaku usaha Pinyaram berharap Pemerintah Daerah segera dapat mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mereka yaitu produk yang banyak mengandung minyak sehingga sulit untuk dipasarkan ke luar daerah dengan waktu yang lama.
“Kami berharap pemda membantu kami mencarikan solusi, bagaimana mengurangi minyak dalam produk Pinyaram? karena minyak akan mengotori kemasan,” keluh Tina, salah seorang pelaku usaha Pinyaram.
Sebaliknya, kata Tina, kekurangan minyak, produk akan menjadi tegang. “Hal inilah yang menjadi permasalahan pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya,” pungkasnya.
Berbagai permasalahan merupakan tugas besar DPMPTP melalui Bidang Bina Industri untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi pelaku usaha IKM.
Dengan komitmen bersama DPMPTP, Camat, Walinagari dan juga Pelaku Usaha, rencana besar untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat sektor industri ini melalui SI-OPPIN akan tercapai menuju Padang Pariaman Berjaya.