Padang, Sitinjausumbarnews.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Nusron Wahid mengajak para orangtua untuk mempersiapkan profesianak-anaknya sejak dini. Salah satunya adalah mempersiapkan masa depan anak dengan pendidikan yang layak dan tepat.
Demikian
diungkapkan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Nusron Wahid,
saat berbuka bersama dengan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)
Sumatera Barat dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat, Jumat
(31/3/2023) di Kampus UNU Sumbar
Jl. S. Parman Nomor 119-A Ulakkarang, Padang.
Buka bersama dihadiri beberapa orang PBNU, Rais Syuriah M. Khozin Adnan,
‘Awan Prof. Sasriwarni, Wakil Sekretaris Jenderal Suleman Tanjung dan Wakil
Bendahara Azwandi Rahman. Dari PWNU hadir Ketua Tanfidziyah Prof. Ganefri,
Sekretaris Tan Gusli, Katib Joben, pengurus lainnya, Ketua PCNU se-Sumatera
Barat, Rektor UNU Sumbar Prof. Dr. Yunia Wardi, M.Si, wakil rektor UNU bersama
civitas akademik UNU Sumbar dan Rektor UIN Imam Bonjol Prof. Martin Kustati.
Menurut Nusron, kehadiran UNU Sumatera Barat ini sangat penting
bagi masa depan NU, terutama di Sumatera Barat. Karena masa depan NU itu
sangat tergantung sejauhmana lembaga pendidikannya. “Melalui pendidikan tinggi
ini, tentu NU di Sumatera Barat bisa berbuat lebih banyak untuk kepentingan
umat dan bangsa,” kata Nusron Wahid, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan
Pemuda Ansor ini.
Dikatakan
Nusron, barometer dari pengurus NU itu hidup adalah lembaga pendidikannya aktif. Jika
lembaga pendidikan aktif, maka NU juga aktif. “Karena itu, semua jajaran pengurus
NU Sumatera Barat harus mendukung penuh kehadiran UNU Sumatera Barat. Saya saja
yang bukan dari Sumatera Barat, terus mendukung dan mensuport UNU ini,” kata
Nusron menambahkan.
Nusron
juga mengingatkan, kalau punya anak tiga, salah satu diantaranya harus belajar
di pondok pesantren agar bisa paham ilmu agama. Syukur-syukur menjadi ulama. Sedangkan
dua orang lain, silakan menjadi dosen, guru, pejabat, teknisi, politisi dan
sebagainya. “Minangkabau sendiri dulunya terkenal banyak ulama karena banyak
yang belajar agama di surau-surau. Banyak ulama dari Minangkabau menjadi ulama
terkenal dan melahirkan murid-murid yang juga menjadi ulama di nusantara itu. Salah
satunya Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi,” kata Nusron lagi.
Ketua
PWNU Sumbar Ganefri sebelumnya menyebutkan, PWNU Sumatera Barat fokus pengadaan
tanah untuk pengembangan UNU Sumbar. “Insya Allah sudah ada lokasi yang tahun
ini bisa dimulai pembangunannya. UNU Sumbar ini bukan milik perorangan, bukan
milik PWNU Sumbar, melainkan milik perkumpulan NU. Artinya UNU Sumbar milik
pengurus NU, mulai dari PBNU, PWNU, PCNU hingga ke ranting dan warga nahdliyin.
Karena itu, dukungan dan sumbangan yang diberikan kepada UNU Sumbar merupakan
bagian sumbangan kepada perkumpulan NU,” kata Ganefri yang juga Rektor
Universitas Negeri Padang.
Ganefri
mengajak warga nahdliyin dan umat Islam untuk turut membesarkan UNU Sumatera
Barat dengan memberikan infak sadaqahnya dalam pengadaan tanah tersebut. “Apalagi
berinfak di bulan suci Ramadhan ini nilai ibadahnya lebih besar,” kata Ganefri
sembari memulai badoncek mengumpulkan infak dari yang hadir.
Rektor UNU Sumbar Prof. .Yunia Wardi melaporkan, UNU
Sumbar memiliki tiga fakultas dengan 10 prodi sarjana (S1). Pertama, Fakultas
Sosial dan Humaniora dengan prodi Ekonomi Islam, Ilmu Hukum, Pendidikan Bahasa
Inggris dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kedua, Fakultas Sains dengan prodi
Agrobisnis, Manajemen Sumber Daya Perairan dan prodi Budidaya Perairan. Ketiga,
Fakultas Teknik dengan prodi Teknik Lingkungan, Teknik Informatika dan Sistem
Informasi. Semua prodi sudah terakreditasi dengan Baik.
“Saat ini sudah ada 44 orang calon wisuda. Pelaksanaan
wisuda menunggu akreditasi universitas UNU. Insya Allah usai akreditasi dalam
beberapa waktu ke depan, wisuda pun siap untuk dilaksanakan. Calon wisudawan
sepakat untuk diwisuda di kampus UNU Sumbar sendiri,” kata Yunia Wardi,
didamping WR II Irwandi dan WR III Firdaus. (*/)