Sitinjausumbarnews.com - Aisyah Marchia Yasri, meski sudah berumur lima tahun, namun kondisi pisiknya sangat memprihatinkan. Hingga kini belum bisa bicara, duduk, apalagi berdiri dan jalan.
Ibu dari Aisyah, Wani Putri Susanti (30)
Rabu (24/1/2024) di kediamannya Korong Surantih Koto Buruak Nagari Lubuk Alung
Kecamatan Lubuk Alung, saat dikunjungi Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS)
Kabupaten Padang Pariaman Armaidi Tanjung mengatakan, Aisyah Marchia Yasri
lahir 6 Maret 2018 mengalami koma pada umur 6 bulan. Sejak itu, kondisi
pisiknya sudah tidak normal lagi.
“Menurut diognasa dokter, Aisyah
mengalami epilepsi, GDD, dan kekurangan asupan gizi. Sehingga harus dilayani di
poli neorologi, rekap medis dan nutrisi.
Epilepsi merupakan gangguan neorologis
yang sering terjadi pada masa kanak-kanak dengan aktivitas neuron berlebihan
dan tidak normal di otak. Dari kondisinya tersebut, Aisyah harus menggunakan
pempes setiap waktu, meminum susu 7 kali sehari dan satu kali makan sehari,”
kata Wani Putri.
Menurut Wani, setiap minggu harus dua
kali terapi ke RSUP Dr. Jamil Padang, kontrol neorologi (anak) setiap bulan.
Setelah 20 bulan kelahiran Aisyah, ayahnya kabur begitu saja tanpa kabar.
Kemudian menikah lagi hingga melahirkan anak bernama Aprili Azzah Mahmudah yang
kini berusia 2,9 tahun. Beberapa bulan setelah kelahirannya, sang suami pun
wafat.
“Meski usia Aisyah sudah lima tahun,
namun berat badannya tak sampai 10 kg. Sedangkan adiknya sudah lebih 10 kg. Saat ini saya berharap ada
bantuan kursi roda khusus untuk anak yang sesuai dengan kondisi pisik Aisyah. Bisa
duduk bersandar. Kursi roda yang dibantu dinas terkait, kursi roda seperti
umumnya sehingga kurang cocok dengan kondisi Aisyah,” kata Wani.
Wani Putri sendiri tidak memiliki
pekerjaan sejak anaknya Aisyah harus membutuhkan perawatan khusus baik di rumah
maupun di rumah sakit. Beberapa simpanan yang diperoleh ketika bersuami, sudah
habis untuk biaya Aisyah. Untuk kebutuhan susu dan pempes, terkadang dari belas
kasihan keluarga, tetangga atau pihak-pihak yang prihatin melihat kondisi
Aisyah.
“Sejauh ini memang belum ada bantuan.
Ada yang menyarankan ke Baznas Padang Pariaman, namun masih belum sempat
mengurus suratnya ke kantor Nagari dan Baznas,” kata Wani yang memiliki ponsel bernomor
083188364172 ini.
Sekretaris Forum Kabupaten Sehat Padang
Pariaman Armaidi Tanjung saat mendatangi Wani bersama anaknya Aisyah di
rumahnya yang sederhana, menyampaikan turut prihatin melihat kondisi Aisyah. “Mudah-mudahan
melalui informasi yang kita sampaikan ada pihak-pihak yang berkenan memberikan
perhatian dan bantuan meringankan Aisyah,” kata Armaidi menambahkan.