DHARMASRAYA, Sitinjausumbar.com - Seorang bocah sedang asik asikan bermain di Tribun Pamalayu yang satu paket dengan proyek normalisasi sungai Batang Hari Nagari Sungai Dareh kecamatan Pulau Punjung Dharmasraya.
Hal ini dapat dikonfirmasi oleh awak media ini,salah seorang pengunjung ditempat taman dan tribun Pamalayu tersebut bahwasanya Candra nama sapaannya mengaku sangat senang dan bersyukur dengan adanya taman dan tribun di pinggir Sungai Batang Hari dan proyek ini merupakan konsep normalisasi di pesisir Sungai Batang Hari dan sekaligus pembangunan Destinasi wisata.
“Proyek pembangunan penanggulangan banjir dan normalisasi Sungai ini tidak hanya kepada Sungai Batang Hari suatu manfaat dan tetapi juga menciptakan sebuah destinasi wisata yang begitu indah dan dapat membangkitkan perekonomian masyarakat setempat”, ungkapnya.
Lain halnya salah seorang pengunjung dari SP.1 Timpeh yang mampir di taman tersebut.
Sungadi, 79, duduk termangu di kursi taman pinggir Sungai Batang Hari Jum’at (15/3/2024). Mata tuanya seksama mengamati derasnya arus Sungai Batang Hari yang sedari pagi sambil menatap mentari pagi juga menikmati taman yang begitu indah ,nyaman dan aman penuh bersahabat.
Sesekali pandangannya menyapu daerah Sungai Batang Hari yang dipenuhi bisingan kendaraan berlalu lalang bahwa taman itu pas di Jembatan kabel Sungai Dareh Pulau Punjung dan juga menambah ke indahan taman tersebut.
Warna airnya yang bening dan sarat polutan membuat sosok yang sangat mengenal air Sungainya .
Ketika itu Sungadi 1 tahun yang lalu. Namun otaknya cukup mampu untuk sekadar mengingat hanya Jembatan yang bergandengan saja yang dilihatnya.
Sekarang dengan adanya taman tersebut menambahkan suasana yang berbeda tetapi sangatlah indah dan dapat membuat destinasi wisata di Sungai Dareh.
“Sungadi bertanya tanya siapa kontraktor yang mendapatkan Proyek ini dan merupakan suatu keberuntungan dengan kemaksimalan pembangunan Proyek ini”, imbuhnya.
Namun sejak 20 tahun terakhir kondisi Sungai Batang Hari sangat memprihatinkan. Dibawah Jembatan kabel ini yang terus menumpuk endapan Sungai Batang Hari,selama puluhan tahun dibiarkan begitu saja sehingga mencapai ketebalan lebih dari satu meter. Aneka jenis sampah dan limbah rumah tangga bebas dibuang di Sungai Batang Hari ini. “Harapan saya setidaknya ada upaya untuk menjaga kelangsungan Sungai ini dari semua pihak,” harap dia.
Dengan terealisasi pembangunan proyek ini dan tidak merubah fungsi Sungai Batang Hari,kita acungan jempol kepada semuah pihak,apa itu pemerintah kabupaten Dharmasraya, Masyarakat Nagari Sungai Dareh,dan pengunjung dan sama sama menjaga lingkungan ini dan bebas dari Pekat harapan kita bersama.
Dia mencontohkan wisata serupa menggunakan perahu di Italia dan Singapura. Menurut dia hal itu bukan sebatas mimpi bila disengkuyung bersama seluruh pemangku kepentingan mulai dari Pemkab, DPRD, cendekiawan dan masyarakat. (EC/Akn)