Itjen Kemenag: Pemetaan dan Redistribusi Guru Percepat Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah

0


Sitinjausumbarnews.com —Pemetaan dan Redistribusi Guru Berbasis Kebutuhan, sangat penting agar guru-guru yang berkualitas dapat tersebar secara merata untuk meningkatkan akses dan mutu Madrasah.


Hal itu ditegaskan Inspektur Wilayah II, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Ruchman Basori, saat melakukan supervisi terhadap Tim Evaluasi Pemetaan dan Redistribusi Guru (RPRG) Berbasis Kebutuhan Itjen di Kankemenag Kabupaten Kuningan, pada Jumat (19/7/24).

Lebih lanjut dikatakan Ruchman, mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas, termasuk dalam kualitas guru, adalah hak setiap warga negara. “Setiap individu berhak mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu dan relevan”, katanya. 

Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini berharap agar Tim Evaluasi Pemetaan dan Redistribusi Guru dapat menggali data-data penting tentang guru, memetakan masalah yang muncul dan bagaimana praktek distribusi dijalankan.

Tim EPRG Inpektorat Jenderal turun di 6 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, dipimpin oleh Pengendali Teknis Luli Achriyani. Tim I ke Kabuaten Majalengka dan Kuningan dengan Ketua Tim Hendro Dwi Antoro dan Anggota Tim Mochamad Ziaul Haq dan Dessy Putri Ardian. 

Tim II turun ke Kankemenag Kabupaten Garut dan Kota Bandung, dengan Ketua Tim Endang Widiyawati dan Anggota Tim Hidayati Istiqomah dan Fahrizal. Sedangkan Tim III turun ke Kankemenag Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, dengan Ketua Tim Junaedi dan Anggota Tim Mudrik Zamzami dan Kholidin. 

Kehadiran Tim EPRG di Kabupaten Kuningan disambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan Ahmad Handiman Romdony dan Plh. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat Heru Hoerudin, M.Ag. 

Dihadapan puluhan guru Kabupaten Kuningan, Pengendali Teknis Inspektorat Wilayah II Luli Achriyani mengatakan pendidikan yang layak adalah pendidikan yang mencakup fasilitas pendidikan, kurikulum yang sesuai, guru yang berkualitas, serta lingkungan belajar yang aman dan mendukung harus terus menerus diikhtiarkan.

Luli menegaskan evaluasi pemetaan dan redistribusi guru dilakukan untuk memastikan layanan pendidikan semakin merata dan tanpa diskriminasi, baik karena faktor geografis, status sosial, atau jenis kelamin. 

“Pendidikan merata dapat dicapai dengan distribusi sumber daya pendidikan secara adil, penyediaan akses yang setara bagi semua individu dan peningkatan kualitas pendidikan di berbagai wilayah”, kata Alumni UIN Jakarta ini. 

Berdasarkan data yang diperoleh, Tim EPRG pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, terdapat guru yang keluar daerah sebanyak 49 orang, dan 29 orang yang masuk kategori redistribusi; Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, sebanyak 22 orang guru yang keluar dan 32 orang guru yang masuk. 

Sementara pada Kabupaten Garut, guru yang keluar sebanyak 24 orang dan 40 orang guru yang masuk. Kota Bandung keluar sebanyak 6 orang dan masuk sebanyak 38 orang. Kementerian Agama Kabupaten Ciamis guru yang keluar sebanyak 36 orang dan masuk 32 orang, dan Kemenag Kabupaten Tasik keluar sebanyak 45 orang dan masuk 30 orang guru. 

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan Ahmad Handiman Romdony menyambut hangat kedatangan Tim Itjen. Dia mengatakan, evaluasi atas pemetaan dan redistribusi akan membantu kami memenuhi kekurangan guru dan sekaligus bagaimana meningkatkan kualitasnya.

Sementara pada hari sebelumnya Tim EPRG Itjen hadir di Kabupaten Majalengka, bertemu dengan para pejabat dan para guru pada Kamis (18/7/24). Hadir Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Majalengka, Dr. H. Heru Hoerudin, M.Ag., Kepala Seksi Pendidikan, Dr. Hj. Euis Damayanti, M.P.Kim., Analis Muda Kepegawaian, Fahmi Fachruddin, SE dan JFU Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan A. Syarif Hidayatullah, M.Pd.

Baik Heru Hoerudin maupun Euis Damayanti berharap agar para guru redistribusi yang hadir, untuk meningkatkan kompetensi dan kinerjanya agar proses pembelajaran di madrasah bisa meningkat. “sebagai bentuk syukur, bekerjalah dengan sungguh-sungguh untuk memajukan pendidikan madrasah di Majalengka, sehingga maju bermutu mendunia”, ungkap Euis.

Ketua Tim Evaluasi Hendro Dwi Antoro mengatakan Tim melakukan diskusi mendalam dengan para guru, penyebaran angket melalui goggle forms, dan diskusi dengan para pemangku kepentingan.(Tim EPRG)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top