Sitinjausumbarnews.com—Penelitian menjadi denyut nadi penting perguruan tinggi yang dipadu dengan pengabdian Masyarakat. Bukan semata mandat Tridharma, tetapi soal bagaimana memaknai peningkatan kualitas.
Pernyataan itu disampaikan Inspektur Wilayah II, Inspektorat Jenderal Kemenag Ruchman Basori, saat acara Entry Meeting Tim Evaluasi Bantuan Litapdimas Itjen dengan civitas akademika UIN Padang, pada Selasa (6/8) di Ruang Sidang Rektorat.
Ruchman melanjutkan, bantuan penelitian seberapapun jumlahnya harus berdampak pada peningkatan kualitas penelitian para dosen, sehingga dapat meningkatkan keilmuan dan denyut nadi akademik PTKI.
“Para dosen harus mempunyai tanggungjawab moral untuk melakukan penelitian yang berkualitas yang diikuti dengan penerbitan hasil riset pada jurnal scopus dan sinta”, harap Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini.
Aktivis ’98 ini menegaskan, kita harus mampu memaknai uang negara dengan baik, termasuk penggunaan bantuan anggaran penelitian, harus akuntabel, transparan dan adil bukan diberikan ke dosen itu-itu saja.
Inspektorat Wilayah II Inspektorat Jenderal, menurunkan Tim Evaluasi Litapdimas ke beberapa PTKN, salah satunya ke UIN Padang. Tim Evaluasi yang diturunkan terdiri dari Ketua Tim M. Yudhi Firmasyah dan Anggota Tim Kholiddin, Nur Hamidah dan Sarah Maulida.
Rektor UIN Imam Bonjol Martin Kustati beserta jajaran menyambut baik kedatangan Tim Itjen. Dia mengatakan bahwa kehadiran Tim Itjen diharapkan mampu mendorong UIN Imam Bonjol menjadi University Goverment yang sehat dan bersih.
Terkait penelitian, Martin Kustati mengatakan UIN Padang sudah megakomodir arahan Gus Men, bahwa 30% untuk kegiatan akademis dimana kegiatan penelitian sudah masuk didalamnya, baik tingkat nasional maupun internasional. “Penelitian yang di kawal oleh LP2M, sudah berbasis output, dan dipantau secara sistematis agar para peneliti berhasil mempublikasikan ke jurnal ilmiah”.
“Kami siap menerima arahan terkait penguatan untuk kampus ini, agar segera menjadi kampus unggul dan berdaya saing, dan itu harus disupport dari riset yang diselenggarakan“, kata Marti Kustati.
Sebagaimana diketahui, anggaran bantuan penelitian tahun 2021 pada UIN Imam Bonjol berjumlah Rp. 2.408.000.000, dari total Anggaran LP2M tahun 2021 Rp. 4.224.970.000; Jumlah judul Litapdimas 2021 sebanyak 55 judul.
Hadir dalam Entry Meeting, Warek Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Yasrul Huda, MA, Warek Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Perencanaan, Dr. Testru Hendra, M.Ag, Warek Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Welhendri, S.Ag, M.Si, Ph.D, Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Firdaus, M.Ag, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Hulwati, M.Si, Ph.D, dan jajaran serta Satuan Pengawas Internal (SPI), Wahyu Ramadhani.
Ketua Tim Evaluasi Bantuan Litapdimas Yudhi Firmansyah menjelaskan bahwa dalam evaluasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat ini, tim Itjen akan melakukan pemeriksaan dan evaluasi dokumen-dokumen serta hasil penelitian yang telah dilakukan oleh civitas academica UIN Imam Bonjol.
Selain itu, untuk mendapatkan hasil evaluasi yang komprehensif, Tim akan melakukan wawancara serta penyebaran kuisioner, dengan para dosen. Dari hasil evaluasi litapdimas ini Yudhi berharap bahwa kehadiran Itjen akan memberikan value added bagi UIN Imam Bonjol.(Humas).