Melbourne, Sitinjausumbarnews.com - Konjen RI Melbourne, Kuncoro Waseso membaca Puisi pada Peluncuran Buku Suara dari Kampus, Guru Australia Indonesia Berpuisi di Deakin University, Melbourne, Australia, Senin (4/11/2024).
Kuncoro
Waseso, yang bertindak sebagai pembicara
utama pada peluncuran dan bedah buku Antologi puisi karya anggota SATUPENA
tersebut merasa tersanjung hadir dalam acara yang dihadiri guru- guru dan dosen
Indonesia Australia. Kuncoro membacakan dua puisi, satu dari buku antologi guru
yang juga anggota SATUPENA dan puisi karyanya sendiri yang berkisah tentang anaknya.
Puisinya cukup menyentuh para hadirin karena ditulis dengan hati atas apa yang
dia rasakan terhadap anaknya.
Lebih
lanjut ia mengatakan, membaca puisi yang ditulis indah oleh para guru dan dosen
itu menjadi inspirasi baginya sehingga ia ikut membaca dan menulis puisi yang
sudah lama ia tinggalkan karena kesibukan kerja sebagai diplomat. Ia berharap
program ini bisa bisa meningkatkan hubungan Indonesia Australia.
Selain
keynote speaker Kuncoro, juga bicara Dr.
Fauziah Afriyani, dosen Indo Global Mandiri University, Palembang dan Prof. Rebecca
Fanany, dosen Central Queensland University yang diwakili Prof. Ismet Fanany
karena kondisinya yang lagi sakit.
Fauziah
membahas buku Suara Dari Kampus melalui perspektif sumber daya manusia yang
merupakan bidang kajiannya. Ia juga menawarkan beberapa tindak lanjut dari
diskusi untuk pengembangan SDM melalui menulis dan sastra. Menurutnya, sastra
tidak hanya kolaborasi berkarya tetapi juga mempererat hubungan budaya
Australia Indonesia dalam meningkatkan kompetensi guru, dosen maupun
widyaiswara dalam proses belajar mengajar.
Prof.
Ismet mereviu tentang puisi antologi ini
yang menurutnya sangat inspiratif dan aspiratif dalam menyuarakan persoalan
guru di Indonesia dan Australia.
Puisi
dapat menjadi nyanyian semakin dalam makna dan gagasannya apalagi jika puisi
tersebut ditulis dengan ilmu dan menyentuh hati masyarakat.
Ia
mencontohkan Carl Sagan yang terkenal dengan
karya terbesarnya The Pale Blue Dot pada acara teve "
cosmos". tentang bumi yang dilihat
dari antariksa. Ia menyebutnya sebagai
titik biru pucat. Melalui foto itu, Sagan menunjukkan bahwa bumi
sangatlah kecil, hanya sebesar titik yang berada di tengah luasnya area tata
surya dan semesta. Carl Sagan yang visioner menulis buku ini pada tahun 1994.
Lebih
lanjut Prof. Ismet mengatakan satu-satunya negara yang ada pelajaran Bahasa
Indonesia yang terstruktur dan sistematis itu hanya negara Australia. Namun
sejak kasus pemboman kedutaan Australia, dua jurnalis yang dibunuh dan bom
Bali, banyak orang tua yang melarang anaknya belajar Bahasa Indonesia.
Peristiwa tersebut memberi kesan Indonesia negeri yang tidak bisa bertoleransi
sehingga menurunkan citra.
"Dulu
kedekatan Indonesia Australia luar biasa dalam berbagai bidang termasuk
pendidikan Bahasa Indonesia, sekarang lebih dominan bidang kesehatan dan
pertahanan. Selain itu pilihan berbahasa kompetisinya dengan bahasa lain juga sudah banyak. Karena
itu VILTA ( Victoria Indonesian Languages Teachers Association ) , ingin
membangun kembali kerjasama Bahasa Indonesia dengan SATUPENA Sumbar, agar
Bahasa Indonesia kembali bergairah dan diminati orang-orang Australia," tambah
Astrid Dux, Vice President VILTA.
Ikut
hadir guru Indonesia Australia yang juga penulis buku yakni Abdil Bajili, Zahara Guru PGRI, Eka Teresia
guru SMK Negeri 6 , Edrawati guru SMP
13, Yacinta Dosen Monash University, ikut juga menulis puisi Fauziah dan Astrid
Dux dengan editor Prof. Ismet Fanany.
Ketua
SATUPENA Sumbar , Sastri Bakry, sangat berbahagia acara peluncuran buku ini
berjalan lancar dan berharap ada tindak lanjut dari pertemuan ini seperti
pertukaran guru dan karya-karya berikutnya di bidang sastra dan literasi
pendidikan.
Acara
ini diakhiri dengan makan bersama dan kesepahaman dengan kerja sama berikutnya
yang akan dituangkan dalam MOA ( memorandum of Agreement) terutama untuk
syarat, hak dan kewajiban untuk guru berkualifikasi yang akan dilakukan di
tahun 2025. Guru- guru dari Sumbar membacakan puisi dengan semangat setelah
acara resmi selesai. (R/*)