Sitinjausumbarnews.com - Masalah yang dihadapi mahasiswa saat ini adalah malas membaca buku. Waktunya lebih banyak dihabiskan di depan hape baik bermain media sosial, hiburan maupun main game yang lagi trend belakangan ini. Hal itu menyebabkan rendahnya kemampuan analisis dan mudahnya mahasiswa terpengaruh informasi hoaks.
Demikian
diungkapkan Sekretaris DPD Satupena Sumatera Barat Armaidi Tanjung, Senin
(17/3/2025) malam usai berbuka bersama dengan Pengurus Rayon Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Imam Bonjol (FDIK UIN IB) Padang, di salah satu café di Sungai Bangek,
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat.
Hadir
Ketua Rayon PMII FDIK UIN IB Dimel Fajri, mantan Ketua Rayon PMII FDIK UIN IB Hari Juliansyah dan Hutami Febrianti, serta
jajaran pengurus dan kader PMII Rayon FDIK UIN IB Padang
Menurut
Armaidi Tanjung, sebagai mahasiswa dan kader PMII membaca buku itu harusnya
menjadi kebutuhan. Karena dengan banyak membaca buku tingkat penguasaan dan
pemahamann ilmu pengetahuan seorang
mahasiswa pasti lebih baik dibandingkan mahasiswa yang malas baca buku. “Kini
mulai banyak terbukti, pelajar dan mahasiswa yang mengandalkan dan fokus belajar dengan buku lebih baik
dibanding yang banyak menggunakan fasilitas hape android atau jaringan
internet, termasuk belajar online,” kata Armaidi Tanjung penulis puluhan buku
ini.
Karena
itu, kata Armaidi Tanjung, kader PMII mulailah sering menyelenggarakan atau
mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan buku agar mendorong minat baca.
Seperti bedah buku, diskusi buku, pelatihan menulis, peluncuran/launching buku,
bazar, dan mengunjungi toko buku. “Mahasiswa yang banyak membaca buku akan
lebih mudah menyelesaikan penulisan skripsi atau tesisnya. Karena mereka banyak
baca buku, banyak referensi yang diketahuinya,” tutur Armaidi Tanjung mantan
Ketua Senat Maasiswa STISIP YPKM Padang 1994/1995.
Ketua
Rayon PMII FDIK UIN IB Dimel Fajri dalam laporannya menyebutkan, Rayon PMII
FDIK UIN IB Padang mengadakan buka bersama ini untuk meningkatkan silaturrahmi
sesama kader, pengurus dan mantan pengurus Rayon PMII FDIK UIN IB. Silaturrahmi
ini juga berbagi pengalaman antara yang senior kepada yuniornya. Pengalaman
tersebut dapat meningkatkan peran aktif kader dalam ber-PMII.
“Rayon
PMII FDIK UIN IB Padang selain melakukan kegiatan dan pendidikan formal, juga
kegiatan non formal. Pendidikan formal diselenggarakan Masa Penerimaan Anggota
Baru (Mapaba), Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan follow up pendidikan formal.
Sedangkan kegiatan non formal yang dilakukan adalah kunjungan ke rumah kader.
Pertama kali dilakukan ke Alahan Panjang Kabupaten Solok, Batusangkar Kabupaten
Tanah Datar dan insyaallah ke Pesisir Selatan usai lebaran,” kata Fajri
dihadapan 25 orang kader PMII di FDIK UIN IB Padang. (R/*)