Sitinjausumbarnews.com – Ramadhan tahun 1446 H/2025 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya bagi Ahmad Damanhuri, SH Tuanku Mudo dan Pondok Pesantren Madrasatul ‘Ulum Lubuak Pua Kecamatan VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Karena dua buku karya Ahmad Damanhuri diluncurkan sekaligus, Kamis (20/3/2025) malam usai salat Tarawih yang dilanjutkan dengan sahur bersama, di surau Pesantren Madrasatul ‘Ulum tersebut.
Peluncuran
ditandai penyerahan buku dari Sekretaris SatuPena Provinsi Sumatera Barat
Armaidi Tanjung kepada Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum
Lubuak Pua Afrizal Arif Tuanku Mudo. Masing-masing buku yang diluncurkan “Boleh
Pulang ke Rumah Tapi Tak Bisa Tidur Dengan Isteri” dan buku “Menantang Arus
Menuai Asa, Biografi Ahmad Yusuf Tuanku Sidi”. Buku pertama merupakan kumpulan
tulisan Ahmad Damanhuri yang pernah dimuat di Harian Singgalang dan media
online Sigi2.com yang dipimpinnya. Sedangkan buku kedua, ditulis Ahmad Damanuri
berdua dengan Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd.
Bedah buku dibuka
Pengasuh Pesantren Madrasatul ‘Ulum Buya H Zainuddin Tuanku Bagindo Basa, menghadirkan
pembicara Sekretaris SatuPena Proinsi Sumatera Barat Armaidi Tanjung dan Ketua
Komisi II DPRD Padang Pariaman Afredison, S.Psi.
Menurut Armaidi
Tanjung, kehadiran buku ini merupakan kabar menggembirakan karena penulisnya alumni pondok
pesantren Madrasatul ‘Ulum di Padang Pariaman. Selama ini masih langka tamatan
pesantren di Padang Pariaman yang menulis buku dan menulis tentang ulama di
lingkungan sendiri. Yang lebih berani lagi, meluncurkan di pesantren itu
sendiri.
“Selama ini
peluncuran buku hanya sering diselenggarakan di kampus, hotel berbintang atau di
café. Tapi penulis buku ini berani dan membuat terobosan bahwa pesantren di
Padang Pariaman harus mulai menyelenggarakan kegiatan literasi buku, bukan hanya
kitab-kitab yang menjadi pegangan utama belajar di pesantren,” kata Armaidi
Tanjung penulis puluhan buku ini.
Dikatakan Armaidi,
dirinya pernah pula meluncurkan bukunya berjudul “Mereka Yang Terlupakan, Tuanku Menggugat” di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Pulau Air,Tandikek Kecamatan Patamuan Kabupaten Padang Pariaman pada 15
Mei 2008 silam. Peluncuran buku ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di pondok pesantren di
Kabupaten Padang Pariaman. “Damanhuri sebagai penulis buku yang diluncurkan malam
ini, tentu ingin pesantren juga mulai melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
dunia membaca dan menulis buku, selain tetap sebagai lembaga pendidikan belajar
kitab-kitab,” tutur Armaidi Tanjung.
Ahmad Damanuri yang
juga anggota SatuPena Sumatera Barat ini dalam paparannya menyebutkan, sengaja
mnenyelenggarakan peluncuran sekaligus
diskusi buku ini di pesantren. Selain bukunya biografi ulama yang merupakan bagian
dari pesantren Madrasatul Ulum, juga ulama panutan di daerah ini. “Terbitnya buku
ini, kita sudah berupaya mengabadikan sosok Ahmad Yusuf Tuanku Sidi dalam buku.
Sehingga dapat dibaca dan diketahui oleh generasi sekarang dan masa mendatang,”
kata Damanhuri, Pemimpin Redaksi Sigi24.com ini.
Sedangkan buku
kedua, kata Damanhuri, merupakan kumpulan tulisan feature-nya yang pernah
dimuat di Harian Singgalang. Sedangkan judul buku “Boleh Pulang ke Rumah Tapi Tak Bisa Tidur Dengan
Isteri” diambil dari salah satu tulisan yang ditulis dari kisah rekannya yang
terkena covid-19 yang pernah melanda negeri ini. Setelah menjalani isolasi,
dinyatakan tim medis boleh ulang, tapi tidak boleh bersentuhan dengan orang
lain, termasuk anak dan isteri di rumah yang sudah rindu dan cemas dengan
dirinya yang terkena serangan virus covid-19 kala itu.